BGST!
Udah itu aja.
ENGGAKLAH bego
PDKT itu mudah, cepat, ringkas, simpel, sepele, dan tidak menguras energi. Harusnya
Mengapa PDKT itu gampang?
Simpel. Karena PDKT adalah fase termudah dibanding ketika pacaran (atau menikah) atau ketika sudah putus. Ini adalah saat dimana semua terasa indah, jantung sering berdebar, satu sama lain tidak saling melihat kejelekan yang kadang (atau seringnya) terpampang nyata. Semua buyar. Otak dipenuhi oleh hormon-hormon jatuh cinta yang sering membuat si empunya otak, menjadi seperti Zombie.
Apakah PDKT itu butuh waktu lama?
Tergantung apa tujuannya. Apakah untuk ena-ena (fuckzone) atau untuk pacaran. Kalau buat aku, untuk memulai PDKT, eh, jarang ding. Aku seringnya di-PDKT-in. Yah kita sebut aja PDKT, tergantung aku pengen jadiin dia apa. Untuk kujadikan pacar, minimal kita kencan ngobrol serta berbasah ria minimal 8-10 kali. Itu baru sangat amat minimal. Beda lagi kalau untuk sekadar ena-ena. Kenal, chat, kayaknya ENAK dan cocok, ketemu sekali langsung beres. Jadi kalau buat aku, tergantung tujuannya apa, bukan tergantung siapa targetnya.
Kok aku PDKT susah banget ya?
Ada beberapa kemungkinan mengapa PDKT kamu terasa berat, bertepuk sebelah jidat, sering gagal di awal (atau juga udah lama PDKT, gagal juga), dan macam lainnya yang tidak mengenakkan.
1. Kamu tidak MENARIK
Ketika kamu sudah menjadi sosok yang menarik, usaha untuk PDKT akan menjadi semakin mudah dan peluang untuk di-PDKT-in juga semakin terbuka lebar. Jadi? Bikin dirimu menjadi pribadi yang menarik! Simpel lah!