Beberapa dari kamu mungkin sudah belajar banyak tentang percintaan dan gak sabar pingin memiliki pasangan. Lalu timbul pertanyaan "Kapan waktu yang tepat untuk pacaran?"
Waktu yang tepat untuk pacaran tergantung dari diri kamu sendiri, apakah kamu sudah memenuhi kriteria berikut atau tidak, apa saja kriterianya?
Gimana bisa punya pacar kalau gebetan saja tidak ada? Berharap tiba-tiba ada orang datang dan langusng ngajakin kamu pacaran? Itu mimpi namanya. Minimal, kamu harus memiliki 3 gebetan yang masih berhubungan baik sama kamu. Jika gebetanmu masih satu, mending perbanyak gebetan dulu. Kenapa demikian?
Agar kamu tidak salah memilih calon pasangan! Pacaran tidak semudah yang kamu bayangkan.
Baru punya satu gebetan, ngerasa sudah cocok dan terburu-buru untuk pacarn, ya itu bunuh diri namanya. Kamu belum tahu sifat aslinya gimana, kamu gak tahu latar belakang dia bagaimana, kamu bahkan gak punya pilihan selain dia. Kok ya nekat mau pacaran? Apapun alasannya, jika kamu tidak memiliki gebetan lebih dari tiga orang, mending perbanyak gebetan yang ada, sehingga nantinya kamu bisa untuk memilih siapa yang pantas untuk menjadi pasangan kamu.
Sudah tidak ada alasan lagi untuk malas mencari gebetan. Kamu bisa menggunakan media sosial bahkan aplikasi kencan online jika kamu tidak memiliki banyak waktu untuk pergi keluar.
Memang benar jika masih dalam tahap pacaran kamu tidak perlu menghidupi pasangan kamu, namun apakah finansial kamu sendiri cukup untuk menghidupi dirimu sendiri dengan layak? Layak disini adalah ketika kamu tidak perlu lagi memusingkan diri untuk makan apa keesokan harinya, karena harga sudah bukan pertimbangan utama kamu.
Gini lho, Pacaran itu butuh modal besar. Minimal modal untuk diri kamu sendiri. Ketika kamu memiliki pasangan nantinya, dan pasanganmu selalu membeli barang baru ketika barang yang lama tidak layak pakai dan kamu begitu-begitu saja, apa pasanganmu tidak akan jijik dengan dirimu?
Pasanganmu selalu memperhatikan penampilan, sementara kamu masih saja menggunakan baju yang sudah robek dan tidak diganti dengan yang baru. Wajar gak jika akhirnya pasangan kamu melirik yang lain dan pergi meninggalkan kamu?
Cari pemasukan tambahan, kamu bisa berjualan, kamu bisa mencari pekerjaan tambahan, yang penting kondisi finansialmu bisa mencukupi kehidupan kamu dulu.
Apakah kamu masih gampang emosian? Atau kamu mudah tersulut emosinya jika kamu berhapadapan dengan orang yang gampang emosian? Nah, jika masih mengalami hal tadi, mending tunda dulu keinginanmu untuk pacaran.
Terlalu mudah emosi dan terlalu mudah terpancing emosi adalah sumber dari segala drama.
Kamu gak mau kan setiap harinya selalu berurusan dengan drama pasangan yang sebenarnya bisa diselesaikan jika kamu memiliki kesehatan mental yang baik? Pacaran yang seharusnya membina hubungan bersama agar kedua belah pihak menjadi lebih baik, malah harus mengalami drama setiap harinya karena kamu dan pasangan masih gampang terhasut emosi.
Ingat, kamu bukan lagi anak SD atau anak SMP yang masih bisa diwajarkan ketika emosi. Katanya sudah dewasa, kok masih gampang emosi? Balik jadi anak SD saja kalau begitu ceritanya.