Yo, I'm back. Setelah cukup lama hiatus menulis artikel, akhirnya mulai lagi untuk merangkai kata di website tercinta ini. Gimana dengan percintaan kamu? Apakah kamu sedang terjangkit ngarep? Atau jangan-jangan kamu tidak sadar bahwa kamu sedang ngarep saat ini? Coba deh cek gejalanya di bawah ini!
Kamu mau makan, keinget dia. Kamu mau tidur, keinget dia. Lagi ngopi di kafe, denger lagu kesukaan dia, keinget lagi sama dia. Pernah? Sering mengalami hal seperti ini? Hati-hati, kemungkinan besar, well bisa dipastikan 1000000000% kamu sedang NGAREP sama dia! Lha, kok bisa? Ya saja!
Kalau kamu selalu kepikiran dia, kalau bukan ngarep terus apa woiiiiii? Toh belum tentu juga dia mikirin kamu 24 jam kan?
Ketika kamu sudah mulai tidak fokus mengerjakan hal yang seharusnya kamu kerjakan saat itu juga, dan semakin memikirkan dirinya yang entah dimana, lagi ngapain dan sedang bersama siapa. Kamu sudah ngarep. Titik. Gak pake koma. Gak pake tapi. Wajar kok jika sesekali kepikiran sama sosok dia, tapi, kalau dalam satu hari kamu sudah kepikiran oleh sosok dia selama lebih dari dua kali. Well, lebih baik kamu segera mencari pertolongan pertama.
Tindakan yang kamu ambil jika berhadapan dengan dia selalu kamu perhitungkan matang-matang. Kamu takut dia tersinggung, kecewa, marah bahkan kesal sama kamu. Sehingga kamu sendiri selalu berusaha untukĀ memuaskan dia.
Yang penting dia senang. Itu moto hidup kamu jika kamua sedang ngarep parah.
Bahkan untuk melempar jokes saja, kamu perlu mempertimbangkannya dengan matang-matang. Kenapa sampai harus segitunya sih? Padahal kalau bersama yang lain, kamu bisa dengan leluasa dan santai untuk melempar jokes kamu yang mungkin sebenarnya tidak membuat orang lain kesal ketika mendengar jokes tersebut.
Lalu kenapa kamu bisa sangat berhati-hati menjaga sikap takut dia kenapa-kenapa dan tidak berani melempar sembarang jokes? Karena kamu ngarep. Simpel.
Ketika dia sedang bahagia jalan sama kamu, kamu juga ikutan senang. Bahagia setengah mati sampai wajahmu merah merona berbunga-bunga seperti taman bunga. Namun, ketika dia tiba-tiba membatalkan janji untuk kencan denganmu, kamu malah marah-marah gak jelas, kesal bahkan mengumpat dia karena sudah membatalkan janji.
Sadarkah kamu bahwa jika mood kamu tergantung oleh tindakan yang dia ambil, maka kamu sudah terkena ngarep?
Yes! Maka dari itu, anggap saja penolakan sebagai hanya penolakan. Tidak ada maksud lain jika ia membatalkan kencan denganmu. Bisa saja dia memiliki kepentingan yang lebih menjadi prioritas dia saat itu. Kamu juga tidak perlu sampai memarahi dia segala. Harusnya kamu mampu untuk mengontrol diri kamu sendiri. Bukannya menyalahkan dia yang tiba-tiba ngebatalin janji dengamu.
Nah, jika kamu sudah terkena dari salah satu gejala yang ada, aku sarankan untuk segera mencari pertolongan. Perbanyak kesibukan kamu sehingga kamu tidak lagi ngarep dan kepikiran dia. Ingat, dia belum tentu juga ngarep sama kamu. Karena biasanya ngarep itu hanya dialami satu pihak saja!