Cara Mengubah Pasangan
Ini adalah pertanyaan yang sangat amat sering masuk di inbox (cokkk macam zaman Nokia 3315), maksudku, dm instagram maupun di YouTube. Sebenarnya aku udah sempat jawab di YouTube juga, tapi emang udah lama banget. Mungkin semenjak candi Prambanan belum dibangun. Jadi aku bakal bahas lagi di artikel kali ini. Beberapa varian pertanyaannya adalah:
Gimana ya kalau pasanganku suka selingkuh?
Kalau pasangan suka makul enaknya diapain?
Pacar aku posesif banget! Gimana dong?
Tiap hari ada aja drama sama pasangan! Padahal dia bukan ojol! Enaknya gimana?
Dan beberapa pertanyaan lainnya. Sejenis, mirip, setipe.
Intinya adalah, GIMANA CARA MENGUBAH PASANGAN
Baiklah. Aku bakal bahas sebentar lagi.
Wait. Ada musuh pakai AKM di 105
*masuk ke dalam rumah, nge-prone, lanjut ngetik*
Baiklah sudah aman.
Beberapa poin yang harus kamu tahu ketika BERPIKIRAN UNTUK MENGUBAH PASANGAN.
“Bentar Nji. Aku gak mau mengubah pasangan, tapi aku pengen dia berubah.”
SAMA AJA BONDAN!
Ya sudah. Kamu diam saja Bondan. Ini aku ketik dulu yang mau aku ketik
1. Mengubah orang lain itu susah
Apakah kamu pernah berusaha untuk mengubah diri sendiri dan kamu merasakan kesulitan yang luar biasa? Walaupun sudah ada orang lain yang membantu untuk mengingatkanmu)? Kita ambil contoh, orang tua kamu. Apa yang dipikirkan dan dirasakan orang tua kamu, ya seperti apa yang akan kamu pikirkan dan rasakan ketika kamu mau mengubah pasangan kamu. RIBET DAN NGEYEL SETENGAH MATI!
2. Kemauan berubah itu dari diri sendiri
Sebaik-baiknya orang adalah orang yang berguna untuk orang lain. Halah. salah quote, begok!
Semudahnya orang untuk berubah, adalah ketika keinginan untuk berubah berasal dari dirinya sendiri, bukan dari orang lain, apalagi terpaksa. Kalau kemauannya berubah karena kamu paksa, percayalah, akan sangat amat susah perubahan itu tercipta.
3. Kalau dia gak mau berubah, mau diapain juga susah.
Mau tiap hari kamu kasih dia siraman rohani sampai tenggelam, mau kamu cambuk dan tetesin lilin tiap hari, mau kamu ingetin dia sehari 9 kali, kalau MEMANG DIA TIDAK MAU BERUBAH, YA SUSAH, SITI! Apalagi kalau dia merasa bahwa tidak perlu berubah. Ya sudah. Lebih gampang bikin 1326 candi dalam setahun.
4. Kalau dia mau berubah, apakah kamu juga mau berubah?
Misalnya okelah dia mau berusaha untuk berubah, tapi ketika dia mengajukan syarat agar kamu juga berubah, apakah kamu mampu? gak lucu dong kalau Siti menuntut Bondan berubah tapi ketika dibalik, gak mau? Gimana kalau Bondan sudah berhasil berubah tapi Siti malah gak bisa? Ketika kamu sudah mau mengubah pasangan, tentu saja kamu sudah harus mikir bahwa dia juga bakal ada keinginan untuk mengubah kamu.
Itu poin simpelnya. Udah mudeng lah ya maksudnya apa, gak perlu aku panjangin banget. Ntar mentok, sakit pula.
Ketika kamu sudah paham beberapa poin di atas, saatnya kamu mengerti beberapa poin di bawah
1. Apakah bisa pasangan diubah?
Tergantung banyak hal. Baik dari dirimu dan diri pasangan. Coba tanyakan hal ini ke dirimu sendiri:
Apakah keinginanmu untuk mengubah dia itu wajar dan bisa dilakukan?Apakah hal yang pengen kamu ubah di dirinya itu gak membuat dia kesulitan dan malah sering tertekan? Apakah kamu sudah jadi pasangan yang dia inginkan? Apakah kamu sudah berkomunikasi dengan baik tentang hal itu?
2. Bagaimana cara mengubahnya?
Langkah pertama adalah NGOBROL dengan pasangan. Dari sini aja udah banyak yang salah langkah. Ngobrol ketika lagi capek, lagi lapar, lagi bad mood, adalah langkah bodoh. Selain pemilihan timing yang kurang tepat, pemilihan kata-kata juga harus tepat. Jangan menggunakan kata-kata seperti
“Kamu tuh selalu...“
“Kamu tuh gak pernah...”
Lebih baik gunakan kata-kata seperti, ah, cari sendiri deh :p
Setelah udah NGOBROL enak, hangat, dan bijaksana, dan dia mau berubah, beri dia waktu untuk berubah dan kamu juga bantu dia untuk mengingatkan dia dengan santai, bukan dengan marah, ngambek, dan kasar.
3. Kalau dia tetap tidak berubah gimana?
Berdoa, Bondan, Berdoa,
MWAHAHAHAHAHA. ENGGAKLAH BEGOOOOOK!
Ketika kamu sudah ngobrol, kasih waktu, dan sebagainya DIA TETAP TIDAK ADA PERUBAHAN SEDIKITPUN, ada dua hal yang bisa kamu lakukan. Antara TINGGALIN/PUTUSIN/UDAHIN/SELESAIN atau TERIMA DIA dan GAK USAH PROTES.
Dia memang pilihan kamu dari awal, bukan?
Ketika bimbang harus yang STAY atau LEAVE, coba saja kamu timbang. Apakah dia masih bisa kamu tolerir? Kalau masih, ya lanjutkan. Kalau gak bisa, ya udah tinggalkan
Simpel, bukan?