"Enak ya kalau tinggal bareng serumah pasangan." Mungkin itu yang terlintas dipikiran kamu saat ini. Tapi, apa benar punya tinggal bareng pasangan (belum dalam keadaan menikah) itu enak? Atau enaknya hanya sekadar imajinasimu saja?
Aku membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menjadikan seseorang sebagai pasangan, butuh banyak pertimbangan. Dan aku membutuhkan waktu yang LEBIH LAMA lagi untuk memutuskan tinggal bareng pasangan, butuh LEBIH BANYAK pertimbangan lagi. Mungkin saat ini kamu sedang pacaran, pun masih dalam jangka waktu yang belum lama (standarku, hubungan baru dibilang lama jika sudah lebih dari 3 tahun) dan kamu sudah kepikiran untuk tinggal bareng pasanganmu?
Kamu sudah kenal dia luar dalam? Sudah liat kalau dia marah gimana? Sudah liat kamarnya rapi atau tidak? Sudah liat kalau dia sedih harus gimana menghiburnya? Sudah liat dramanya? Sudah tahu cara mengatasi drama yang dia ciptakan?
Belum? Terus ngapain mikir buat tinggal bareng pasangan woiii... Mikir jangan kejauhan lah!
Kalau kamu pacaran masih baru, belum kenal dia luar dalam, belum tahu semua kejelekan dia, ya gak usah tinggal bareng. Mau alasan apa? Biar kalau horny bisa langsung sikat? Kamu pikir pasangan kamu barang? Woo, dasar makhluk ngacengan! Guys, kamu belum liat ketika dia lagi gak sama kamu, kegiatan dia ngapain aja. Bisa saja ada kelakukan dia yang bikin kamu ilfil seketika. Gak ada yang tahu, kecuali kamu pernah liburan bareng dia seminggu sampai sebulan. Baru deh keluar tuh aslinya gimana.
Kamu sudah punya rumah? Apartment? Kontrakan? Kamar Kos? Kalau sudah, bagus. Tapi bukan berarti kamu bisa semudah itu untuk tinggal bareng pasangan. Apalagi kalau masih ngontrak, atau bahkan nge-kos.
Konteks disini adalah kalian belum menikah, belum resmi diakui oleh negara. Kontrakan/kos sangat jarang ada yang bisa menerima pasangan belum menikah untuk tinggal bareng. OK deh, kamu nemu kontrakan/kos yang bebas; yang punya kos atau yang jaga kos gak masalah. Tapi bagaimana dengan warga sekitar? Apakah mereka mau menerima keberadaan kalian sebagai pasangan yang belum menikah? Ini Indonesia, masih banyak orang yang pemikirannya belum terbuka. Ya kalau mau nekat ambil risiko itu silahkan saja, palingan kalian cuma diarak keliling sama warga tanpa busana. Mau? Berani gak?
Tinggal bareng pasangan berarti pengeluaran akan menjadi dua atau bahkan tiga kali lipat. Dari makan, pakaian, keperluan sehari-hari, bensin, hiburan dan masih banyak lagi. Kalau kamu tajir mampus yang kasarannya berak pun keluar duit, ya silahkan. Tapi kalau buat hidup sendiri aja masih ngepas, kok ya nekat mau tinggal bareng pasangan?
Kedua belah pihak haruslah memiliki penghasilan tetap dulu sebelum memutuskan untuk tinggal bareng pasangan. Bukannya salah satu pihak saja. Zaman sekarang, manusia lebih merasa berguna jika produktif dan mampu mendapatkan penghasilan sendiri. Lagian ketika kamu dan dia sama-sama memiliki penghasilan sendiri, maka setidaknya kalian mampu membeli keperluan pribadi sendir tanpa ada yang protes.
Kamu pingin beli gitar baru yang mahal, bisa sih beli tapi setelah itu uangmu cuma cukup buat makan nasi telor. Kamu bayangkan jika pasangan kamu tidak kerja, nganggur di rumah. Pasti dia bakalan ngomel dan ngomong kamu tidak mampu mengelola keuangan, padahal gitar adalah hobi kamu yang tidak bisa diganggu gugat.
Lebih enak kalau kedua belah pihak memiliki penghasilan sendiri kan?
Tinggal bareng pasangan = semakin sering bertemu = kesempatan muncul konflik semakin besar = semakin sering drama. Mau cowok, mau cewek sama aja. Semua pasti akan ngedrama pada waktunya. Nah, kamunya sudah siap belum? Sudah siap berantem? Sudah siap mengatasi drama?
Bayangkan jika kamu dan dia capek pulang kerja, lalu timbul konflik, dan drama parah. Kalau masalahnya bisa diselesaikan saat itu juga, bagus. Kalau belum kelar? Apa enak tidur bareng pasangan yang lagi marahan? Terus pisah ranjang? Yaelah, nikah aja belum sudah pisah ranjang segala. Situ sinetron? Makanya jangan kemakan omongan orang kalau tinggal bareng pasangan itu enak.
Awalnya kalian akan ngerasa bebas merdeka karena mau ngapain aja juga gak ada yang ngelarang. Bisa bermesraan di dapur, di kamar mandi, makan bareng tiap hari, dimasakin tiap hari, ena-ena tiap hari. Hey, sadar. Itu cuma segelintir saja. Justru ada banyak permasalahan baru yang akan timbul jika kalian tinggal bersama. Pacaran satu kantor saja gak enak, ini malah nekat tinggal bareng pasangan.
Tidak selamanya hubungan kalian akan adem ayem begitu saja. Pasti muncul masalah baru: mulai dari godaan untuk melirik yang lain, pihak ketiga mencoba untuk merusak hubungan kalian, tetangga yang rusuh, orang tua yang rusuh, dan rush-rusuh lainnya.
Sudah siap? Bimbang? Mikir-mikir lagi?
Good! That's the point!
Justru semua artikel yang ada disini memancing kamu untuk berpikir dengan matang dan jernih sebelum kamu mengambil keputusan. Aku sudah muak dengan artikel percintaan yang hanya memberikan manisnya saja. Mohon maaf, aku tidak bisa menulis seperti majalah teen lit.
Selamat bimbang dan ragu!