Bangun di pagi hari, buka smartphone, cek notifikasi, cuma ada notifikasi WA dari temen, grup keluarga, dan grup komunitas.
Gak ada notifikasi dari dia.
Buka WA, cek chat ke dia, dan kamu jadi yakin bahwa chat kamu terkirim dan sudah dibaca olehnya. Tapi tanpa balasan. Sama sekali. Sepi. Dingin. Nyesek.
Akhirnya kamu memulai aktivitas dengan kepikiran dia, rasa yang kemarin berbunga-bunga, hari ini terasa kelam dan kelabu. Ketemu orang lain juga berasa gak enak, gak nyaman, semua terasa menyebalkan. Otak dirundung gejolak tak beraturan yang membuat fokus dari pagi sampai sore hanya ke dia terus. Sudah sangat tak kuat membendung, akhirnya kamu beranikan untuk chat dia lagi. Menunggu lama, dan lama, dan lama.
Tak kunjung berbalas.
Kamu menyerah. Akhirnya kamu memutuskan untuk mengungkapkan semua rasamu ke dia. Rasa bahagia, rasa cinta, rasa baper, semua rasa yang kamu rasakan kamu tumpahkan di beberapa paragraf di WA. Setelah menunggu penuh harap dan degup kencang di dada, akhirnya smartphone kamu berbunyi dan kamu buru-buru mengambilnya sampai tidak sengaja menyenggol segelas kopi hangat dan menumpahkan sedikit kopi mahal itu ke smartphone kamu. Buru-buru kamu lap dengan baju yang belum lama ini kamu beli dan kamu sadar bahwa noda kopi sudah menempel di baju itu.
"Ah biarlah. Cuma kopi dan baju. Jawaban dari dia pasti bisa membuat hariku menjadi lebih cerah.", pikirmu
Kamu buka smarphone kamu, dan dengan sengaja kamu tidak membuka dari kolom notifikasi karena kamu ingin memberikan kejutan indah kepada dirimu sendiri setelah seharian ini galau gak jelas kepikiran dia. Akhirnya kamu mulai mencari icon WhatsApp yang entah ada di folder mana, setelah ketemu, kamu sudah membayangkan apa jawabannya, senyum kamu kembali menyapa, otak kamu dipenuhi hormon kebahagiaan, jantung tambah berdegup kencang. Setelah menikmati beberapa detik kebahagian dari hasil imajinasi, akhirnya kamu membuka chat dari dia. Kamu membaca satu chat dari dia yang berbunyi,
"Maaf. Aku cuma anggap kamu teman yang seru dan asyik, gak ada perasaan berlebih. Jangan marah ya?"
DHUAAAAAARRRR!
Tangan kamu bergetar, jantung kamu berdetak semakin cepat dan tak beraturan, keringat mulai keluar dari kening kamu, otak kamu mulai dipenuhi hal-hal yang sangat tidak menyenangkan, mata kamu menjadi sosok yang kamu benci karena sudah mengkhianatimu dengan melihat hal yang sangat tidak ingin kamu lihat, dan harimu sejak saat itu, semakin kacau dan semakin kacau can semakin kacau.
Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan.
Siapa yang gak pernah baper? Semua orang pasti pernah baper dan ya, terasa MENYENANGKAN memang.
Asal:
Kalau kamu sering merasa:
Selamat! Kamu tidak perlu berdoa lebih lama dan lebih sering lagi karena jawaban kamu ada di halaman ini!
Di kelas ringkas dan padat ini, kamu akan belajar beberapa bab ini:
Mau ikutan? Cek cara detailnya di link ini atau langsung chat admin di kotak warna hijau di bawah ini